CASE ANALISIS
Nama Pasien :
By. M Tanggal : 12
Februari 2018
Dx. Medis :
bronkopneumonia Ruang :
IGD
PROBLEM
|
HYPOTHESIS
|
MECHA
NISM
|
MORE INFO
|
DON’T KNOW
|
LEARNING ISSUE
|
PROBLEM SOLVING
|
DS :
-
Ibu pasien mengatakan bayinya sesak nafas
sejak 3 hari SMRS
-
Ibu pasien mengatakan bayinya batuk dan
dahak tidak keluar
-
Ibu pasien mengatakan bayinya batuk sejak 3
hari SMRS dan dahak susah keluar
DO :
-
RR = 12 x/menit
-
Suara nafas tambahan : Ronchi
-
Pasien tampak sianosis
-
Ada tarikan dinding dada
-
Ada pernafasan cuping hidung
-
SPO2 : 60 %
DS :
-
Ibu pasien mengatakan bayinya demam sejak 3 hari
SMRS
DO :
-
Suhu : 40,1°C
-
Akral dingin
-
Pasien tampak sianosis
-
Nadi : 48x/menit
|
Ketidak efektifan
bersihan jalan nafas
Ketidak
efektifan
termoregulasi
|
Infeksi bakteri
Invasi kesaluran nafas
Kuman berlebih dibronkus
Mengaktifasi respon imun
proses inflamasi
Peningkatan sekret
batuk tidak efektif
sekresi tertahan
Dx : ketidakefektifan bersihan
jalan napas
Infeksi bakteri
Invasi kesaluran nafas
Kuman berlebih dibronkus
Mengaktifasi respon imun
proses inflamasi
aktivasi interleukin 1 diHipotalamus
pengeluaran prostaglandin
peningkatan kerja
thermostat
peningkatan suhu tubuh
Dx :
Ketidak
efektifan termoregulasi
|
Hasil lab
-
GDS : 22 g/dL
|
Kenapa pasien Bronkopneumonia menjadi
sianosis?
Kenapa pasien suhu tubuh tinggi tapi akral
dingin ?
Patofisio
logi pasien Bronkopneumonia menyebabkan
diare
|
Karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri menyebabkan dilatasi
pada pembuluh darah, sehingga eksudat masuk dialveoli, akibatnya terjadi
gangguan difusi gas, yang menyebabkan suplai O2 dalam darah menurun. Bayi
menjadi hipoksia sehingga muncul sianosis
Karena pada pasien bronkopneumonia bakteri yang menyebar diditubuh
yang menyebabkan respon imun meningkat sehingga terjadi peradangan dan
peningkatan suhu tubuh. Namun disisi lain, bakteri tersebut juga menyebabkan
dilatasi pembuluh darah sehingga suplai O2 dalam darah menurun yang berakibat
terjadinya hipoksia, dan akral pasien dingin.
Bakteri menyebabkan kuman terbawa kesaluran cerna, menyebabkan
peningkatan peristaltic usus, sehingga terjadi malabsorbsi dan terjadi
peningkatan frekuensi BAB
|
Monitor Pernafasan (3350)
1.
Monitor Saturasi Oksigen
2.
Monitor kecepatan, irama, kedalaman prnapasan.
Manajemen Jalan
Nafas (3140)
1. Buka Jalan Nafas
dengan teknik chin lift – jaw thrust.
2. Pemberian terapi
oksigen
3. Auskultasi suara
nafas tambahan.
4. Lakukan pemasangan
Endotrakeal tube
5. Lakukan suction
sesuai kebutuhan
6. Kolaborasi pemberian
bronkodilator
Pengaturan suhu
(3900)
1.
Monitor warna kulit dan suhu tubuh
2.
Berikan kompres hangat
3.
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekut
4.
Kolaborasi pemberian antipiretik
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar