ANALISIS
JURNAL
KEPERAWATAN JIWA
A.
JURNAL
KEPERAWATAN JIWA
1.
Judul
Jurnal
Pengaruh Terapi Psikoreligi Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasan Pada
Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
2.
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Psikoreligius terhadap
penurunan perilaku kekerasan pada pasien Schizofrenia
3.
Hasil
Penelitian
a.
Rerata Nilai Respon
Responden menurut Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol pada Pasien Skizofrennia
di RSJD Surakarta
Hasil uji t test nilai rerata respon perilaku antara pretest
dan post test dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan
ada yang bermakna (p < 0,05). Keadan ini menunjukan bahwa ada perbedaan
respon perilaku setelah dilakukan intervensi antara kelompok perlakuan dengan
kelompok kontrol berarti pemberian psikoreligi berpengaruh terhadap penurunan
respon perilaku.
b. Perbandingan Rerata Nilai Respon Perilaku pada Pretest dan Posttest
dalam Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol pada Pasien
Skizofrennia
di RSJD Surakarta
penurunan respon perilaku antara pretest dan postest
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan adanya penurunan yang
lebih signifikan pada kelompok perlakuan.
c.
Perbandingan Penurunan
Respon Perilaku Pretest dan Postest Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol pada Pasien Skizofrennia di RSJD Surakarta
Hasil uji t test nilai rerata respon verbal antara pretest dan
post test dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan ada
perbedaan yang bermakna (p < 0,05). Keadan ini menunjukan bahwa ada
perbedaan respon verbal setelah dilakukan inter- vensi antara kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol
d. Perbandingan Rerata Nilai
Respon Perilaku pada Pretest dan Posttest dalam Kelompok
Perlakuan dan Kelompok Control pada Pasien Skizofrennia di RSJD
Surakarta
penurunan respon perilaku antara pretest dan postest pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan adanya penurunan yang lebih
signifikan pada kelompok perlakuan
e.
Perbandingan Penurunan
Respon Verbal Pre- test dan Posttest Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol pada Pasien Skizofrennia di RSJD Surakarta
Hasil uji t test nilai rerata respon emosi antara pretest dan post
test dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan ada perbedaan
yang bermakna (p<0,05). Keadan ini menunjukan bahwa ada perbedaan respon
emosi setelah dilakukan inter- vensi antara kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol.
f. Perbandingan Rerata Nilai
Respon Emosi pada Pretest dan Postest dalam Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol pada Pasien Skizofrennia
di RSJD Surakarta
penurunan respon emosi antara pretest dan postest
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan adanya penurunan yang
lebih signifikan pada kelompok perlakuan.
g. Perbandingan Penurunan Respon Emosi Pre- test dan Posttest
Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol pada Pasien Skizofrennia
di RSJD Surakarta
Hasil uji t test nilai rerata respon fiik antara
pretest dan post test dalam
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan ada perbedaan yang bermakna
(p<0,05). Keadan ini menunjukan bahwa ada perbedaan respon fisik setelah
dilakukan intervensi antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol
h.
Perbandingan Rerata
Nilai Respon Fisik pada Pretest dan Posttest dalam Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol pada Pasien Skizofrennia di RSJD Surakarta
penurunan respon emosi antara pretest dan postest
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan adanya penurunan yang lebih
signifikan pada kelompok perlakuan.
i.
Perbandingan Penurunan
Respon Fisik Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kelompok
Kontrol pada Pasien Skizofrennia
di RSJD Surakarta
penurunan respon fisik antara pretest dan postest
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukan adanya penurunan yang
lebih signifikan pada kelompok perlakuan.
4.
Pembahasan
Hasil Penelitian
Respon perilaku kekerasan yang dilakukan observasi meliputi respon
perilaku, respon fisik, respon emosi dan respon verbal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20 responden, didapatkan
hasil uji paired t test = 0,000 < α (0,05) sehingga
Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh Pengaruh Terapi Psikoreligi Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasan Pada
Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.
Penurunan ini meliputi
penurunan pada respon fisik. Didalam ajaran agama manapun bahwa sesorang yang
akan melakukan Doa, Dzikir dan mengikuti ceramah agama disunahkan untuk mensucikan
diri, khusus dalam ajaran islam (berwudhlu). Menurut H.R Buchori Muslim bahwa
air wudhlu dapat merangsang syaraf yang ada pada tubuh kita. Dengan demikian
aliran darah yang ada pada tubuh kita menjadi lancar, sehingga tubuh kita akan
menjadi rilek dan akan menurunkan ketegangan. Dimana kalau kondisi tegang tidak
segera dinetralisir akan berdampak kemarahan. Kemarahan merupakan salah satu
tanda dari perilaku kekerasan.
Hal ini juga didukung oleh pendapat Ilham 2008, bahwa terapi
psikoreligi yang meliputi doa-doa, dzikir, cera- mah keagamaan, dan lain-lain
dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem
kehidupan yang merupakan stressor psikososial guna peningkatan integrasi
kesehatan jiwa. Dari sudut ilmu kedokteran jiwa atau kepera- watan jiwa atau
kesehatan jiwa, doa dan dzikir (psikoreligius terapi) merupakan terapi
psikiatrik setingkat lebih tinggi daripada psikoterapi biasa (Ilham, 2008)
Dengan demikian orang yang mengikuti terapi psikoreligi akan membatasi geraknya
karena dia ber- fokus pada kegiatanya sehingga dapat mengurangi agresif fisik
klien (Videbecck, 2008).
Respon fisik akan mempengaruhi respon emosi (Boyd & Nihart,
1998). Respon fisik merupakan respon yang meng- ikuti perubahan kognitif pada
klien perilaku keke- rasan (Boyd & Nihart, 1998). Berdasarkan model
adaptasi Stuart menjelaskan bahwa penilaian seseorang terhadap stressor
memberikan makna dan dampak dari suartu situasi yang menekan dan ditun- jukkan
dengan respon kognitif, afektif, respon fisik, respon perilaku dan social
(Stuart & laraia, 2005).
Pendekatan keagamaan dalam praktek kedokteran dan keperawatan
dalam dunia kesehatan, bukan untuk tujuan mengubah keimanan seseorang terha-
dap agama yang sudah diyakininya, melainkan untuk membangkitkan kekuatan
spiritual dalam mengha- dapi penyakit merupakan terapi psikoreligius (Yosep,
2009). Dengan terapi psikoreligi akan melakukan kontrol terhadap emosi yang
mempengaruhi proses fikir serta ketegangan otot (Stuart& Laraia, 2005) Hal
ini dibuktikan oleh hasil penelitian, bahwa setelah diberi terapi psikoreligi
ada perubahan signifikan dibandingkan pasien yang tidak diberi terapi psiko
religi.
Dengan demikian terapi Psikoreligi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penurunan perilaku kekerasan pada pasien Skizofrenia di Rumah Sakit
Jiwa Surakarta (Videbecck, 2008).
B.
PEMBAHASAN
1.
Hasil
Penelitian Dihubungkan Dengan Kondisi Klinik
Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa setelah diberi terapi psikoreligi
ada perubahan signifikan dibandingkan pasien yang tidak diberi terapi psiko
religi.. Dalam penerapan di RSJ Grhasia khususnya di wisma Arjuna, klien
mampu melaksanakan terapi psikoreligi untuk mengontrol resiko perilaku kekerasan.
2.
Kesesuaian
Antara Hasil Penelitian Dengan Kondisi Klinik
Hasil penelitian dalam
jurnal ini sesuai dengan kondisi yang ada di ruangan wisma Arjuna.
3.
Ketidaksesuaian
Antara Hasil Penelitian Dengan Kondisi Klinik
Dari
jurnal tersebut tidak ada kesenjangan antara hasil penelitian dengan kondisi
klinik.
4.
Kelebihan
Dan Keterbatasan Dari Hasil Penelitian
a.
Kelebihan
penelitian
1) Jurnal
penelitian ini mudah diterapkan
2) Hasil
penelitian ditampilkan secara rinci dan sangat jelas
3) Topik yang diteliti sangat detail seperti Respon perilaku
kekerasan : Respon perilaku,Respon verbal
Respon Emosi,
Respon fisik dibahas satu persatu.
b.
Keterbatasan
penelitian
Tidak
ada kriteria inklusi dan kriteria ekslusi sehingga ada kemungkinan munculnya
hasil bias dari penelitian tersebut karena beberapa faktor pengganggu
C.
IMPLIKASI
KEPERAWATAN
1.
Kemungkinan
Penerapan Hasil Penelitian Pada Penatalaksanaan Pasien Gangguan Jiwa Di Klinik
Hasil
penelitian ini sangat baik diterapkan untuk pasien dengan resiko perilaku
kekerasan karena selain efektif untuk menurunkan resiko perilaku kekerasan juga
bisa mendekatkan pasien dengan sang pencipta
2.
Rekomendasi
atau rencana tindak lanjut baik untuk rumah sakit, institusi pendidikan
perawat, pasien dan keluarga terkait hasil penelitian
Kami
merekomendasikan hasil penelitian tersebut dilakukan baik dirumah sakit,
klinik, institusi pendidikan perawat maupun pasien dan keluarga sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan mengontrol resiko perilaku kekerasan yang terjadi.
D.
DAFTAR
PUSTAKA
Isaac, A.
2006. Panduan Belajar: Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik, E/3.
Alih bahasa: Dean Praty Rahayuningsih, Editor edisi Bahasa indonesia : Sari
Kurnianingsih, S.Kp, Copy Edi- tor: Lia astika Sari. Jakarta: EGC.
Keliat,
B.A., dan Akemat. 1996. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Marlindawani,
J. 2009. Penggunaan Restrain pada Pasien Amuk/Perilaku Kekerasan Ditinjau
dari Sudut Pandang Etik. http://www.library. upnvj.
ac.id/pdf/2s1keperawatan, diunduh tanggal 26 Juni 2012.
Stuart, G.W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Alih bahasa:
Achir Yani S. Hamid; editor dalam Bahasa
Indonesia:
Yasmin Asih, edisi3. Jakarta: EGC. Stuart and Laraia. 2005. Principles and
practice of Psichiatric Nursing. (5th Ed). Medical Univer- sity of South
Carolina.
Stuart and
Sundeen. 2006. Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Videbeck, S.L. 2008. Buku
Ajar Keperawatan Jiwa. Alih bahasa: Renata Komalasari, Afrina Hany; editor
edisi Bahasa indonesia, Pamilih Eko Karyuni. Jakarta: EGC.